Salam kenal saya Dinda Rosalind, admin 12shio5. Selamat datang di situs Syair Dinda, tempat prediksi togel dan majalah dewasa, informasi tentang berita seks, kesehatan, dan cerita dewasa.

Selasa, 09 Juni 2020

New Normal, Penari Striptis pun Pakai Masker


Syair Dinda - New Normal juga diikuti oleh klub striptis yang kembali buka pasca dilonggarkannya lockdown di AS. Namun, penarinya wajib memakai masker.
Bisnis hiburan malam menjadi salah yang diberi kelonggaran di AS baru-baru ini. Dikumpulkan dari berbagai sumber, Selasa (19/5/2020), salah satunya adalah klub malam bernama The Den di Chayanne, Wyoming, yang baru diizinkan kembali beroperasi pada Jumat pekan lalu (15/5) seperti diberitakan media Fox News.

The Den yang terkenal dengan hiburan dewasanya itu jadi salah satu di AS yang kembali buka di tengah pandemi. Pertimbangannya, jumlah penderita COVID-19 di Wyoming lebih rendah dari negara bagian lainnya.

Adapun sang pemilik klub, Kim Chavez, tak sepenuhnya merasa aman ketika klubnya kembali buka. Chavez pun mengaku kalau ia tak punya banyak pilihan, mengingat sektor usahanya termasuk yang dilarang meminta stimulus atau bantuan ekonomi (Paycheck Protection Program/PPP) di AS.

"Kami paham ketika pintu kami tertutup, maka kami akan habis hingga beroperasi kembali. Jika mendapat PPP, mungkin saya tak akan buka sekarang. Ini adalah risiko yang kami ambil," ungkap Chavez.

Dijelaskan oleh Chavez, ia memperbolehkan para penarinya kembali bekerja selama tetap menerapkan social distancing, mengenakan masker dan membersihkan pole lebih dulu sebelum digunakan.

Lebih lanjut, The Den juga tidak mengharuskan tamunya mengenakan masker. Adapun Chavez juga menyediakan masker bagi tamu yang menginginkannya. Pihaknya juga rutin membersihkan bar, meja dan kursi setiap tamu berpindah.

Chavez pun mengaku buka kembali atas dorongan para penarinya. Di hari biasa, normalnya satu penari bisa mendapat uang USD 1.000. Hanya akibat tutup, para penarinya yang berjumlah 25 orang tidak mendapat penghasilan.

"Itulah bagian tersulit dari tutup, khawatir pada gadis-gadis kami. Itu sangat menyakitkan, karena kami paham cerita di balik masing-masing penari," ujar Chavez.

Hal itu pun dibenarkan oleh Presiden Perserikatan Hiburan Dewasa Internasional, Elizabeth Thomas. Bisnis klub striptis menjadi cara bagi para wanita tanpa profesi untuk bekerja mencari uang. Para wanita ini pun sangat terpukul ketika pekerjaan mereka hilang.

"Ini sangat, sangat sulit. Kebanyakan dari kami tidak punya apa pun untuk bersandar. Kamu bayangkan kenapa bank makanan begitu sibuk? Tak mungkin para wanita ini dapat membayar biaya sewa mereka," ujar Elizabeth.

Hanya bagi para penari striptis, profesi yang mereka lakukan tak sebatas untuk mencari penghidupan. Salah satu penari di The Den, Breauna Grover (24), menyebut kalau ia juga merindukan perhatian dari para pengunjung.

"Itulah kenapa klub striptis begitu populer, orang-orang harus memperhatikan dirimu karena kamu telanjang," ujar Breauna.

Ketimbang khawatir terpapar corona dan sakit, ia lebih membutuhkan uang dan perhatian dari para penggemarnya. Berkaca dari hal itu, usaha hiburan malam tak selalu bicara soal moral. Apalagi di tengah pandemi COVID-19.

Hingga hari Senin (18/5) kemarin, Wyoming mencatat 754 kasus positif corona dan 8 kematian. Data itu merujuk pada Universitas John Hopkins.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Syair Dinda | Powered by Blogger