Syair Dinda - Menteri Sosial Jualiari Batubara memaparkan progres terkini penyaluran bantuan sosial. Setidaknya ada dua jenis bantuan sosial yang diberikan, yang reguler dan rutin dan berikutnya adalah bantuan yang non reguler.
Bantuan yang reguler alias rutin adalah program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BNPT). Juliari menjelaskan untuk program PKH pihaknya sudah memperluas penerima manfaat menjadi 10 juta orang dan diberikan setiap bulan.
"Sesuai keputusan Presiden, untuk PKH sejak Maret tahun ini sudah diperluas jadi 10 juta keluarga. Pencariannya jadi sebulan sekali sebelumnya tiga bulan sekali," jelas Juliari dalam konferensi pers video, Jumat (8/5/2020).
Program bansos reguler berikutnya adalah bantuan sembako, targetnya 20 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan mendapatkannya, namun saat ini baru 17,9 juta KPM yang sudah menerimanya. Nilai sembakonya Rp 200 ribu per keluarga dan dibagikan sebulan sekali.
"Saat ini sudah dibagikan mencapai 17,9 KPM, kurang 2,1 juta KPM untuk mencapai target. Insyaallah akhir Mei target kami tercapai," kata Juliari.
Baca juga: Bakal Banyak Orang Miskin Baru Gara-gara Corona, RI Siap?
Juliari menjelaskan soal bansos yang non reguler dan dimunculkan karena adanya pandemi Corona. Pertama adalah bansos sembako untuk warga Jabodetabek, targetnya ada 1,3 juta kartu keluarga (KK) di Jakarta yang akan menerimanya, dan 600 ribu KK di wilayah Bodetabek.
Jumlah bansos sembako yang diberikan untuk masyarakat Jabodetabek senilai Rp 600 ribu tiap bulan, yang dibagikan selama dua kali sebulan. Juliari mengatakan pihaknya sudah selesai melakukan penyaluran bansos ini kepada 1,3 juta orang di Jakarta, dan mulai menyalurkan ke wilayah Bodetabek.
"Tahap pertama kita selesaikan beberapa hari lalu untuk Jakarta, itu sudah selesai semua. Hari ini kita mulai di Bodetabek," kata Juliari.
Klik halaman selanjutnya.
Selanjutnya, ada bansos non reguler yang diberikan untuk masyarakat di luar Jabodetabek. Jumlahnya ada 9 juta orang. Per bulannya akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) Rp 600 ribu selama 3 bulan.
Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya baru menyalurkan BLT ke luar Jabodetabek kepada 2,6 juta keluarga saja. 1,8 juta di antaranya dibagikan melalui kantor pos dan 785 ribu keluarga lewat rekening bank BUMN.
"Kalau ditambahkan per 9 Mei kita sudah bisa disalurkan sekitar 2,6 juta keluarga," kata Juliari.
Sementara itu, Kementerian Sosial sekarang masih menghimpun data 9 juta KK yang butuh BLT di luar Jabodetabek. Datanya sendiri didapatkan dari Pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.
Baca juga: Menko PMK Sebut Bakal Banyak Orang Miskin Kagetan
Juliari mengatakan sampai sekarang data yang dipegang Kemensos baru sekitar 7,8 juta keluarga saja, masih ada 1,2 juta KK lagi yang belum dilaporkan.
"Kami berharap daerah dalam hal ini Kabupaten dan Kota segera berikan data akurat sehingga bansos tunai ini bisa tepat dan cepat disalurkan," ujar Juliari.
0 komentar:
Posting Komentar